Nama NetBIOS adalah sebuah nama yang berukuran 16-byte
yang digunakan oleh keluarga sistem operasiWindows NT untuk sebuah fungsi atau
layanan jaringan. Nama NetBIOS digunakan oleh aplikasi-aplikasi yang memakai
jasa protokol dan API NetBIOS. Menggunakan nama NetBIOS jauh lebih mudah dan
lebih bersahabat untuk menidentifikasi sebuah host komputer dalam sebuah
jaringan daripada menggunakan angka-angka (dalam hal ini adalah alamat IP).
Nama NetBIOS dapat digunakan dalam aplikasi Windows NT, mulai dari Windows
Explorer, Network Neighborhood, dan juga perintah command-line net (net start,
net stop, net send, dan lain-lain).
Sama seperti halnya alamat IP, nama NetBIOS haruslah unik
dalam sebuah jaringan; jika tidak, maka konflik akan terjadi dan sistem
jaringan tidak akan dapat berjalan dengan baik. Dalam Windows 2000/XP/Server
2003, beberapa layanan jaringan (seperti halnya NetLogon) tidak menggunakan
nama NetBIOS lagi, akan tetapi telah menggunakan Domain Name System (DNS).
Meskipun demikian, aplikasi-aplikasi warisan Windows NT dapat berjalan di atas
Windows 2000 ke atas dengan masih menggunakan nama NetBIOS untuk mengakses
layanan-layanan tersebut.
Deskripsi Nama NetBIOS
Setiap layanan yang menggunakan NetBIOS membutuhkan sebuah
nama NetBIOS yang unik untuk mengidentifikasikan dirinya di dalam jaringan komputer.
Nama NetBIOS terdiri atas dua buah komponen, yakni:
Nama yang diberikan pada saat melakukan instalasi sistem
operasi Windows, yang memiliki panjang maksimal 15 byte. Nama yang dimaksud
dapat berupa nama komputer, nama domain, atau nama pengguna yang sedang
melakukan log on. 1 byte angka heksadesimal yang mengidentifikasikan jenis
layanan jaringan atau fungsi tertentu. Sebagai contoh, karakter keenambelas
yang mengidentifikasikan layanan Windows NT Messenger adalah 0x03 (atau 03h).
Pada sebuah komputer yang menjalankan Windows NT yang memiliki nama
"KARMA", maka layanan Windows NT Messenger dapat dikenali di dalam
jaringan dengan menggunakan nama NetBIOS sebagai KARMA[03h].
Nama NetBIOS juga dibedakan dengan menggunakan kriteria
sebagai berikut:
l Sebuah nama yang unik (unique Name), yang dapat
diaplikasikan ke sebuah alamat IP
l Sebuah nama group (group Name), yang dapat
diaplikasikan ke sebuah subnet alamat IP
l Sebuah nama multihomed (multihomed Name), yang
dapat diaplikasikan ke sekumpulan alamat IP multicast.
Tabel berikut ini menunjukan beberapa akhiran karakter
keenambelas dalam nama NetBIOS dan asosiasinya dengan layanan jaringan yang
digunakannya. Akhiran (heksadesimal)
- 15 karakter pertama Jenis layanan Jenis nama
- 00 Nama komputer Workstation service Unique Name
- 00 Nama Domain Domain name service Unique Name
- 03 Nama komputer Messenger service Unique Name
- 03 Nama pengguna (atau alias) Messenger service Unique Name
- 06 Nama komputer RAS Server service Unique Name
- 20 Nama komputer File Server service Unique Name
- 21 Nama komputer RAS Client service Unique Name
- 1B Nama domain Domain master browser Unique Name
- 1C Nama domain Domain controllers Group Name
- 1D Nama domain Master browser Unique Name
- 1E Nama domain Browser service election Group Name
Untuk mengetahui nama NetBIOS yang terdaftar dalam komputer,
gunakan perintah command-line "nbtstat -a [alamat IP]". Dokumentasi
perintah nbtstat dapat dilihat pada Windows Help.
Nama NetBIOS versus Nama Host
Ketika NetBIOS dijalankan di atas protokol TCP/IP (dengan
kata lain, protokol yang digunakan adalah NetBIOS over TCP/IP), setiap komputer
dapat memiliki beberapa nama, yakni nama untuk API NetBIOS dan nama host yang
dibutuhkan oleh TCP/IP.
Nama NetBIOS
Setiap komputer yang menjalankan sistem operasi Microsoft
Windows memiliki sebuah nama NetBIOS yang dapat dilihat dan diubah dengan
menggunakan Control Panel-->System-->tab Computer Name. Nama NetBIOS akan
digunakan ketika komponen jaringan Windows diinstalasikan atau
dikonfigurasikan. Agar dapat terhubung ke sebuah komputer yang menjalankan
TCP/IP dengan menggunakan nama NetBIOS miliknya, nama NetBIOS harus
diterjemahkan terlebih dahulu (disebut dengan proses resolusi nama NetBIOS,
lihat seksi selanjutnya) ke alamat IP. Nama NetBIOS sebuah komputer seringnya
dibuat sama dengan nama host komputer tersebut, tapi tidaklah harus sama.
Nama host
Nama NetBIOS untuk sebuah komputer dengan sistem operasi
Windows tidaklah sama dengan nama host miliknya. Umumnya, sebuah komputer yang
menjalankan protokol jaringan TCP/IP (baik itu menjalankan Windows, UNIX,
Macintosh atau sistem lainnya) memiliki sebuah nama host (host name), yang
sering disebut sebagai machine name atau DNS name. Umumnya, nama host komputer
dalam komputer Windows adalah gabungan dari nama NetBIOS ditambah dengan
Primary DNS Suffix yang dapat diset dengan menggunakan Control Panel.
Resolusi nama NetBIOS
Proses ini merupakan sebuah proses untuk mengubah nama
NetBIOS sebuah komputer menjadi alamat IP. Dengan proses ini, host-host NetBIOS
dapat berkomunikasi antara satu dengan lainnya dengan menggunakan protokol
TCP/IP. Ketika sebuah nama host telah diterjemahkan ke dalam alamat IP
miliknya, maka protokol Address Resolution Protocol (ARP) kemudian dapat digunakan
untuk melakukan resolusi alamat IP ke dalam MAC address. Karena MAC address
telah diketahui, maka frame pun dapat diletakkan di atas media jaringan (kabel,
radio, atau cahaya). Ketika pengguna hendak mengakses komputer lainnya dengan
mengetikkan \\KARMA dari kotak isian Address dalam Windows Explorer, maka
resolusi nama NetBIOS pun dilakukan agar alamat IP pun diketahui dan akhirnya
komputer tersebut pun dapat dihubungi. Ada beberapa metode untuk melakukan
resolusi nama NetBIOS, yang dapat dilukiskan dalam tabel berikut ini.
Metode Keterangan
Melihat cache nama NetBIOS yang tersimpan dalam komputer
local Tidak ada proses resolusi lagi, mengingat nama NetBIOS sudah sebelumnya
diterjemahkan ke dalam alamat IP dan disimpan di dalam cache nama NetBIOS dalam
komputer lokal.
Menghubungi NetBIOS Name Server
Metode ini bekerja jika dan hanya jika ada sebuah NetBIOS
Name Server yang dikonfigurasikan dalam sebuah jaringan, yang dapat berupa
Windows Internet Name Service (WINS) atau Samba Name Server. Klien yang
melakukan request akan mencoba untuk menghubungi NetBIOS Name Server utama
sebanyak tiga kali sebelum berpindah ke NetBIOS Name Server sekunder (yang juga
dilakukan tiga kali, itu pun jika ada).
- Melakukan broadcast local
Klien yang melakukan resolusi nama NetBIOS akan mengirimkan
sebuah request NetBIOS Name Query secara broadcast. Klien akan mencoba tiga
kali sebelum menyerah karena adanya kesalahan (akibat tidak ada pihak yang tahu
alamat IP dari komputer yang dimintanya atau kesalahan pada jaringan).
- Melihat pada berkas LMHOSTS
Metode ini hanya dapat dilakukan dalam jaringan berbasis
Microsoft Windows, yang akan memberikan kesempatan bagi klien untuk melakukan
resolusi nama NetBIOS dengan melihat berkas LMHOSTS (LAN Manager HOSTS file),
yang setara dengan berkas /etc/hosts dalam keluarga sistem operasi UNIX.
- Melihat pada berkas HOSTS
Metode ini hanya dapat dilakukan dalam sistem operasi
Windows NT (Windows NT 5.x tidak memilikinya), di mana klien akan mencoba
melihat ke dalam berkas hosts yang umumnya disimpan dalam
%systemroot%\System32\drivers\etc\hosts. Metode ini akan diaktifkan mana kala
opsi "Enable DNS For Windows Resolution" diaktifkan.
- Menghubungi server DNS
Jika semua metode menghasilkan kegagalan, maka cara terakhir
yang dilakukan adalah menghubungi server DNS, jika memang dalam konfigurasi
TCP/IP yang dimiliki oleh klien terdapat entri server DNS yang ditentukan.
Klien akan mencoba dalam interval waktu 5 detik, 10 detik, 20 detik hingga 40
detik. Jika gagal, maka sistem operasi akan melaporkan bahwa host yang dituju
tidak ditemukan.
Jenis Node NetBIOS
Mekanisme yang pasti dalam melakukan resolusi nama NetBIOS
ke dalam alamat IP tergantung dari jenis Node NetBIOS. RFC 1001 mendefinisikan
beberapa NetBIOS Node Type yang dapat disusun dalam tabel berikut. Fungsi dari
pembagian jenis Node NetBIOS ini adalah sebagai berikut:
- Penemuan nama NetBIOS (NetBIOS Name Discovery): Host-host yang menjalankan NetBIOS over TCP/IP yang hendak berkomunikasi dengan host yang sama harus membuat sebuah request yang berisi NetBIOS Name Query untuk melakukan resolusi nama NetBIOS ke dalam alamat IP.
- Registrasi nama NetBIOS (NetBIOS Name Registration): Host-host NetBIOS over TCP/IP harus melakukan registrasi terhadap nama NetBIOS miliknya ketika terhubung ke jaringan agar tidak terjadi duplikasi nama di dalam jaringan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan broadcast atau meneruskan paket langsung kepada NetBIOS Name Server (metode yang digunakan, tergantung jenis node-nya).
- Pelepasan nama NetBIOS (NetBIOS Name Release): Host-host NetBIOS over TCP/IP harus melepas nama NetBIOS yang dimilikinya ketika komputer tersebut di-shutdown atau layanan NetBIOS tertentu dimatikan. Hal ini mengizinkan nama yang dilepas oleh host, sebelumnya dapat digunakan oleh host lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan broadcast atau meneruskan paket langsung kepada NetBIOS Name Server (metode yang digunakan, tergantung jenis node-nya).
Jenis Node
Keterangan
- Broadcast Node (B-Node)
Jenis node ini menggunakan mekanisme resolusi nama NetBIOS
dengan melakukan broadcasting terhadap paket NetBIOS Name Query. Jenis node ini
memiliki dua masalah, yakni dalam jaringan yang cukup besar, paket broadcast
dapat meningkatkan beban jaringan, dan juga umumnya router tidak meneruskan
paket-paket broadcast, sehingga resolusi nama NetBIOS pada B-Node hanya dapat
dilakukan di dalam jaringan lokal saja.
- Peer-to-Peer Node (P-Node)
Resolusi nama NetBIOS pada P-Node dilakukan dengan
menggunakan NetBIOS Name Server, seperti halnya Windows Internet Name Service
(WINS). P-Node tidak melakukan broadcast, tapi akan melakukan query terhadap
Name Server secara langsung, sehingga lebih meringankan beban jaringan. Masalah
utama yang signifikan dari P-Node adalah semua komputer harus dikonfigurasikan
dengan menggunakan alamat IP dari NetBIOS Name Server, dan jika server
mengalami "down" (dimatikan atau rusak), komputer tidak akan dapat
berkomunikasi, meski dalam jaringan lokal.
- Mixed Node (M-Node)
Mixed Node merupakan kombinasi dari B-Node dan P-Node.
Secara default, M-Node berfungsi seolah-olah dirinya adalah B-Node. Jika tidak
dapat melakukan resolusi nama NetBIOS secara broadcast, maka ia akan melakukan
query terhadap NetBIOS Name Server (dengan kata lain, menjadi P-Node).
- Hybrid Node (H-Node)
Hybrid Node merupakan kombinasi dari P-Node dan B-Node.
Secara default, H-Node berfungsi seolah-olah dirinya adalah P-Node. Jika tidak
dapat melakukan resolusi nama NetBIOS dengan menggunakan NetBIOS Name Server,
ia akan mencoba melakukannya dengan menyebarkan paket query nama NetBIOS secara
broadcast (dengan kata lain, menjadi B-Node).
- Microsoft Enhanced B-Node
Resolusi alamat NetBIOS dengan menggunakan berkas LMHOSTS,
yang merupakan jenis node default dalam klien Windows jika tidak ada NetBIOS
Name Server dalam jaringan.
Dalam Windows XP dan Windows Server 2003, ketika NetBIOS
over TCP/IP diaktifkan, sistem-sistem tersebut secara default menggunakan
B-Node dan menjadi H-Node ketika ada sebuah WINS Server yang dikonfigurasikan
dalam konfigurasi TCP/IP. Konfigurasi jenis Node NetBIOS ini dapat dilakukan
dengan menyunting registry atau dengan menggunakan DHCP Option nomor 46. Untuk
melihat jenis node yang sedang digunakan, dapat menggunakan perintah ipconfig
/all dari command prompt. Dokumentasi lengkap mengenai program IPCONFIG dapat
dilihat pada Windows Help.
NetBIOS over TCP/IP
NetBIOS over TCP/IP (sering disingkat menjadi NBT atau
NetBT) adalah sebuah protokol jaringan yang mengizinkan aplikasi jaringan
komputer yang lama yang menggunakan Application Programming Interface (API)
NetBIOS agar dapat digunakan di dalam jaringan modern berbasis protokol TCP/IP.
NetBIOS over TCP/IP didefinisikan di dalam RFC 1001 , RFC 1002 , dan RFC 1088 .
API NetBIOS dikembangkan pada awal dekade 1980-an, yang
ditujukan untuk jaringan-jaringan komputer skala kecil (kira-kira jaringan
komputer yang memiliki jumlah anggota selusin saja). Beberapa aplikasi masih
menggunakan API NetBIOS dan tidak dapat bekerja dengan benar dalam jaringan
komputer modern yang terdiri atas banyak komputer ketika NetBIOS dijalankan di
atas NetBEUI. Ketika dikonfigurasikan dengan benar, NetBIOS over TCP/IP ini
dapat mengizinkan aplikasi-aplikasi jaringan komputer yang berbasis API NetBIOS
agar dapat berjalan di dalam jaringan berbasis protokol TCP/IP (termasuk di
antaranya jaringan Internet) tanpa harus ada perubahan.